Sambibulu. Pemerintah Desa Sambibulu, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi lokal demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu inovasi terbaru yang kini tengah menjadi kebanggaan warga adalah produk es krim jambu biji merah, hasil olahan buah jambu khas Desa Sambibulu.
Inovasi ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) dan Universitas WR. Supratman (Unipra) Surabaya melalui Program Desa Binaan (PDB). Melalui program tersebut, dua mitra utama di Desa Sambibulu – BUMDes Sambimadu dan Kelompok Tani Sambi Horti – mendapatkan pendampingan, pelatihan, serta bantuan peralatan berupa mesin soft ice cream untuk pengolahan produk berbasis jambu biji merah.
Produk es krim jambu merah pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat saat perayaan HUT RI ke-80 beberapa waktu lalu. Tak disangka, ratusan cup es krim dengan harga terjangkau langsung habis terjual dalam waktu singkat.
Ketua Kelompok Tani Sambi Horti, Ir. Irdhoni, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan oleh tim perguruan tinggi.
“Kami sangat berterima kasih kepada Tim PDB Unitomo dan Unipra atas bantuan mesin, bibit premium, serta pelatihan yang diberikan. Es krim jambu merah ini menjadi bukti nyata bahwa potensi lokal bisa dikembangkan menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.
Selain es krim, kelompok tani juga tengah mengembangkan olahan lain dari jambu biji merah, seperti jus segar, keripik, dan selai, yang diharapkan dapat memperluas peluang usaha masyarakat desa.
Kepala Desa Sambibulu, Sulaiman, SH, menyampaikan dukungan penuh terhadap inovasi ini. Menurutnya, keberhasilan warga dalam menciptakan produk olahan dari hasil pertanian menunjukkan kemajuan besar bagi ekonomi desa.
“Kami ingin menjadikan jambu biji merah sebagai produk unggulan Desa Sambibulu. Pemerintah Desa telah menyiapkan lahan Tanah Kas Desa (TKD) seluas lima hektar yang dikelola oleh BUMDes untuk pengembangan perkebunan jambu merah. Harapannya, manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh kelompok tani dan masyarakat,” tutur beliau.
Pemerintah Desa juga tengah menyiapkan strategi pemasaran agar produk es krim jambu merah dapat menembus pasar yang lebih luas, termasuk hotel, restoran, dan toko oleh-oleh khas Sidoarjo.
Ketua Tim PDB Unitomo, Prof. Dr. Siti Marwiyah, menjelaskan bahwa inovasi ini menjadi bagian dari upaya kampus dalam mendukung kemandirian ekonomi desa melalui penerapan teknologi tepat guna.
“Dengan adanya mesin es krim, warga dapat mengubah jambu biji merah menjadi produk kekinian yang diminati pasar. Ini langkah nyata menuju ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Tim PDB juga memberikan pendampingan dalam hal pelatihan pengelolaan usaha, pengemasan produk, dan pemasaran digital agar produk olahan jambu biji merah semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Ke depan, Pemerintah Desa Sambibulu bersama BUMDes Sambimadu dan Kelompok Tani Sambi Horti berencana mengembangkan agrowisata petik jambu serta memperluas diversifikasi produk olahan jambu. Program ini juga diharapkan dapat melibatkan lebih banyak warga, khususnya generasi muda desa, untuk ikut serta dalam kegiatan produktif dan inovatif.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi antara pemerintah desa, perguruan tinggi, dan masyarakat, produk Es Krim Jambu Merah Sambibulu diharapkan menjadi ikon baru desa serta inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal menjadi sumber ekonomi yang berkelanjutan. (MAS)