Sambibulu. Desa Sambibulu kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi lokal melalui inovasi ekonomi kreatif. Kali ini, kelompok Karang Werda “Kartiko Sentosa” Desa Sambibulu berhasil menghadirkan produk unggulan berupa Batik Jumput, hasil kerajinan tangan warga yang mengangkat nilai budaya sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Inovasi ini lahir dari semangat para anggota Karang Werda — kelompok lansia produktif yang aktif berkreasi di bidang seni dan keterampilan. Melalui pendampingan dari Pemerintah Desa serta dukungan berbagai pihak, karya batik jumput Sambibulu kini mulai dikenal sebagai salah satu produk unggulan desa di bidang ekonomi kreatif.
Teknik batik jumput atau biasa disebut ikat celup merupakan salah satu teknik pewarnaan kain tradisional yang menghasilkan motif khas melalui proses mengikat sebagian kain sebelum dicelup dalam pewarna. Dengan ketelatenan dan kreativitas tinggi, para anggota Karang Werda berhasil menciptakan berbagai motif dan warna yang elegan serta bernilai seni tinggi.
Ketua Karang Werda Desa Sambibulu, Bapak Sukamto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk mengisi waktu luang, tetapi juga untuk menciptakan karya yang bernilai ekonomi.
“Awalnya kegiatan ini untuk mengasah kreativitas dan menjaga kebersamaan para anggota Karang Werda. Namun, setelah melihat hasilnya, kami yakin batik jumput bisa menjadi produk unggulan desa. Kami ingin produk ini terus dikembangkan dan dipasarkan lebih luas,” ujarnya.
Produk batik jumput hasil karya Karang Werda saat ini telah dipamerkan dalam berbagai kegiatan desa, termasuk lomba dan bazar tingkat kecamatan. Bahkan, beberapa pembeli dari luar daerah mulai tertarik untuk memesan produk batik jumput Sambibulu karena keunikan motifnya.
Kepala Desa Sambibulu, Sulaiman, SH, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Karang Werda. Menurutnya, inovasi ini menjadi bukti bahwa masyarakat Sambibulu memiliki kreativitas dan potensi besar di bidang ekonomi kreatif.
“Kami sangat bangga dengan karya batik jumput yang dihasilkan oleh bapak dan ibu Karang Werda. Inovasi ini bukan hanya melestarikan budaya, tapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga. Pemerintah Desa akan terus mendukung, baik melalui pelatihan, promosi, maupun fasilitasi pemasaran,” ujar Sulaiman, SH.
Lebih lanjut, Pemerintah Desa Sambibulu berencana menjadikan Batik Jumput Sambibulu sebagai bagian dari produk unggulan desa yang terintegrasi dalam program BUMDes Sambimadu. Nantinya, BUMDes akan membantu proses pemasaran, pelabelan, dan promosi produk agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Produk batik jumput memiliki peluang besar untuk berkembang. Selain sebagai produk kerajinan, batik jumput juga memiliki potensi menjadi oleh-oleh khas desa dan bahkan bahan dasar fashion yang diminati masyarakat urban.
Namun, tantangan tetap ada. Proses produksi yang masih dilakukan secara manual membuat kapasitas produksi terbatas. Selain itu, pemasaran dan pengemasan produk masih perlu ditingkatkan agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Desa Sambibulu bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga pelatihan untuk memberikan pendampingan desain motif, pelatihan pewarnaan alami, serta pelatihan pemasaran digital. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk batik jumput Sambibulu.
Kepala Desa Sulaiman menambahkan bahwa pengembangan batik jumput ini sejalan dengan visi desa dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan kreatif.
“Ke depan, kami ingin batik jumput menjadi ikon baru Desa Sambibulu. Kami berharap produk ini dapat menembus pasar regional maupun nasional. Yang terpenting, kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, terutama bagi para anggota Karang Werda dan pelaku UMKM di desa,” jelasnya.
Inovasi batik jumput yang digerakkan oleh Karang Werda “Kartiko Sentosa” Desa Sambibulu bukan hanya sekadar kegiatan keterampilan, tetapi juga simbol semangat gotong royong, kreativitas, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan dukungan berbagai pihak dan promosi yang berkelanjutan, Batik Jumput Sambibulu siap menjadi produk unggulan desa yang membawa nama Sambibulu ke tingkat yang lebih tinggi. (MAS)